Kesehatan

8 Strategi PAFI Untuk Memusnahkan Peredaran Obat Palsu dan Berbahaya

Obat palsu masih menjadi permasalahan yang menghantui masyarakat sampai sekarang. Terlebih lagi di era modern, dimana oknum tidak bertanggungjawab bisa bebas menjual obat-obatan mereka. Mulai dari lewat sosial media, sampai dengan marketplace populer seperti Shopee dan sebagainya.

Obat palsu adalah setiap obat yang diproduksi oleh oknum tanpa sertifikasi dari pihak pemerintah. Sehingga, mereka bisa saja menggunakan bahan-bahan yang bisa membahayakan kesehatan.

PAFI (Persatuan Ahli Farmasi Indonesia) mengambil berbagai langkah untuk mengawasi dan memerangi peredaran obat-obatan palsu. Cabang seperti pafiunaaha.org hadir sebagai bantuan di daerah terpencil.

Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh PAFI untuk memastikan obat-obatan di tengah masyarakat adalah asli.

8 Strategi PAFI Untuk Memusnahkan Peredaran Obat Palsu dan Berbahaya
8 Strategi PAFI Untuk Memusnahkan Peredaran Obat Palsu dan Berbahaya

Langkah Proaktif PAFI Dalam Memerangi Obat Palsu

  1. Edukasi dan Penyuluhan

PAFI secara aktif menggelar kampanye penyuluhan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya obat palsu dan cara mengenalinya.

PAFI memberikan pelatihan kepada apoteker dan tenaga farmasi tentang cara mendeteksi obat palsu dan melaporkannya kepada pihak berwenang.

  1. Kerjasama dengan Otoritas Terkait

PAFI bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) untuk mengawasi obat-obatan yang beredar di masyarakat, termasuk berpartisipasi dalam operasi penertiban dan pengawasan distribusi obat.

PAFI berkoordinasi dengan kepolisian dalam upaya penegakan hukum terhadap pelaku produksi dan distribusi obat palsu. Ini perlu ditindaklanjuti agar tidak terjadi kasus yang lebih besar.

  1. Pelaporan dan Pengawasan

PAFI mendorong penggunaan sistem pelaporan efek samping obat (pharmacovigilance) untuk mendeteksi dan melaporkan obat-obatan yang dicurigai palsu.

Aksi nyata yang dilakukan oleh PAFI adalah inspeksi dan pengawasan rutin di apotek, toko obat, dan fasilitas kesehatan lainnya untuk memastikan kepatuhan terhadap regulasi di Indonesia.

  1. Memanfaatkan Teknologi

Mensosialisasikan penggunaan teknologi terkini seperti QR code dan barcode untuk memverifikasi keaslian obat. Penyuluhan tersebut disampaikan kepada masyarakat secara langsung atau melalui sosial media.

Berbicara tentang teknologi, PAFI mengembangkan atau mendukung aplikasi mobile yang memungkinkan masyarakat memverifikasi keaslian obat dengan mudah langsung dari ponsel miliknya.

  1. Memperkuat Regulasi Yang Sudah Ada

PAFI berperan dalam advokasi kebijakan untuk memperketat regulasi terkait produksi, distribusi dan penjualan obat-obatan di Indonesia.

PAFI juga mendorong penerapan standar praktik farmasi yang ketat di apotek dan fasilitas kesehatan untuk memastikan hanya obat asli yang didistribusikan kepada masyarakat.

  1. Meningkatkan Kapasitas Tenaga Farmasi

PAFI memberikan pelatihan khusus kepada apoteker dan tenaga farmasi tentang tata cara mengenali obat palsu dan prosedur pelaporan yang efektif kepada pihak terkait.

Mengembangkan program sertifikasi dan akreditasi untuk apotek dan tenaga farmasi sebagai bentuk jaminan kualitas layanan.

  1. Kolaborasi Internasional

Selain menggandeng pihak yang bersangkutan didalam negeri, PAFI juga menjalin kerja sama dengan organisasi internasional seperti WHO (World Health Organization) untuk mengikuti perkembangan global dalam memerangi obat palsu.

PAFI mencoba memahami dan mengadopsi praktik terbaik yang bisa diterapkan di Indonesia.

  1. Penelitian dan Pengembangan

Mendukung penelitian yang berfokus pada pengembangan metode baru untuk mendeteksi obat palsu dan meningkatkan keamanan rantai pasokan obat.

Sementara itu, bagi kasus yang sudah ada tetap bisa dijadikan pelajaran. PAFI melakukan studi kasus dan analisis data terkait temuan obat palsu.

Tujuannya adalah mengidentifikasi pola dan mengembangkan strategi pencegahan yang lebih efektif.

Melalui delapan langkah diatas, PAFI selalu berusaha sebaik mungkin untuk memastikan bahwa masyarakat mendapatkan obat-obatan yang aman, berkualitas, dan efektif.

Tujuan lain yang hendak dicapai oleh organisasi ini adalah melindungi seluruh masyarakat dari risiko kesehatan yang ditimbulkan oleh obat palsu.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *