Pembuatan Kain Tie Dye
Binggung mau diapakan baju putih yang warnanya sudah pudar, kalau dibuang sayang, dipakai kok lusu amat. Nah, daur ulang pakaian dengan teknik kain tie dye adalah salah satu cara yang bisa Anda lakukan untuk menyulap pakaian kesayangan menjadi seperti baru. Sebelum mempelajari cara membuat pakaian tie dye di rumah, mari simak dulu ulasan tentang tie dye berikut ini!
Pengertian
Tie dye adalah teknik pewarnaan kain dengan zat pewarna untuk menghasilkan pola tertentu yang menarik. Nama tie dye berasal dari bahasa Inggris, tie yang artinya mengikat dan dye yang artinya pewarna. Sesuai dengan arti harafiah tersebut, tie dye dilakukan dengan teknik membuat ikatan-ikatan pada kain menggunakan tali atau karet sebelum kain dibubuhi zat pewarna.
Sejarah
Teknik tie dye pertama kali dikenal di Afrika sekitar 600 tahun silam. Kemudian, para imigran Afrika yang berpindah tempat tinggal sekitar tahun 1700 hingga 1800-an mulai membawa keterampilan tersebut ke Amerika. Perkembangan tie dye di Amerika berlangsung pesat, terutama sejak kemunculan budaya hippie pada tahun 1960-an. Bahkan, tren tersebut juga merambah ke negara-negara lain, termasuk Indonesia.
Membuat Tie Dye di Rumah
ada beberapa bahan dan alat dasar yang perlu Anda sediakan, seperti berikut:
- kain atau kaus yang akan diwarnai.
- pewarna tekstil, baik sintetis ataupun alami
- air
- garam atau cuka (beberapa jenis pewarna perlu dicampurkan dengan garam atau cuka agar warna dapat memasuki pori-pori kain dengan mudah)
- sarung tangan karet
- karet gelang
- botol sprayer
- kain katun,
Cara Pembuatan
- persiapkan alat dan bahan
- lipat kain
- rendam kain dalam air
- racik larutan pewarna
- lakukan pewarnaan
- diamkan kain yang sudah diwarnai