Milenial dan Gen-Z Wajib Tahu Cara Memilih Pemimpin yang Tepat
Pemilu 2024 sudah di depan mata, bagi para milenial dan Gen-Z harus mengetahui bagaimana cara memilih pemimpin yang tepat. Seperti yang diutarakan oleh Wawan Wardiana, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat KPK, dalam situs ACLC KPK, “JANGAN asal pilih”. Beliau mengingatkan untuk para calon pemilih muda tidak sebatas ikut-ikutan keluarga, teman, atau orang lain saat memilih pemimpin pada pemilu tahun depan.
Data Komisi Pemilihan Umum menyebutkan sekitar 55% pemilih adalah generasi muda saat ini seperti milenial dan Gen-Z, memiliki hak terbesar dalam hajatan politik yang akan berlangsung tahun depan. Ada baiknya untuk para pemilih muda ini menggunakan pikiran sebelum memilih calon pemimpin. Lantas, bagaimana cara para calon pemilih muda ini mengetahui calon pemimpin mereka sudah tepat?
Ada beberapa cara yang bisa dilakukan oleh para calon pemilih muda dalam menentukan pilihannya, seperti :
1. Mengenali lebih dekat calon pemimpin dengan baik
Terlibat atau melihat kampanye yang dilakukan secara blusukan mungkin tidak terlalu efektif untuk zaman ini. Karena calon pemilih muda saat ini kebanyakan adalah seseorang yang berada pada masa produktif dan sering menghabiskan waktu untuk bekerja. Karena itu, hal yang bisa dilakukan dengan mudah adalah dengan mengakses situs KPU yang di dalamnya bisa dilihat semua data calon pemimpin seperti rekam jejaknya, latar belakangnya, hingga program yang sudah dilakukan selama ini. Dengan mencari informasi melalui situs KPU, para calon pemilih muda ini memiliki kesempatan untuk mengetahui siapa saja calon pemimpin hanya dengan berselancar dari komputer atau telepon pintarnya.
2. Kaji visi, misi, dan program yang ditawarkan calon pemimpin
Sebagai seorang calon pemimpin pastinya sudah paham dengan baik bagaimana dengan visi, misi, dan program yang akan dijalankan ketika akan memimpin. Lakukan kajian mengenai visi, misi, dan program ini bisa dilaksanakan secara personal atau apabila para calon pemilih muda masih mengenyam pendidikan lanjutan seperti SMA atau SMK dan jenjang perguruan tinggi, maka bisa ajak para calon pemimpin untuk datang dan memaparkan visi, misi, dan program. Tidak hanya itu, pemaparan ini bisa dijadikan ajang tanya jawab bagi para calon pemilih muda agar semakin yakin dan mantap dalam memilih calon pemimpin.
3. Cari informasi melalui sumber lainnya
Dilansir dari situs ACLC KPK, Abigail Limuria, co-founder What Is Up Indonesia dan bijakmemilih.id, mengatakan bahwa pilihan itu bukan asal memilih saat pemilu, tetapi memilih calon pemimpin yang bisa dipertanggungjawabkan dan berdasarkan data. Platform yang disebutkan di atas bisa menjadi salah satu acuan dari pemilih muda untuk mengetahui beberapa permasalahan seperti kepedulian publik terhadap isu-isu strategis seperti iklim, hak-hak sipil, lapangan kerja, hak-hak minoritas, pendidikan, dan kesehatan. Lalu Abigail menambahkan bahwa demokrasi yang dicapai oleh Indonesia ini pada zaman dahulu diperjuangkan secara mati-matian dan besar harapannya untuk generasi muda ikut dalam pesta rakyat tahun depan.
Dengan adanya informasi dari artikel ini, diharapkan bagi para pemilih muda sudah mulai untuk mencari informasi sebanyak-banyaknya mengenai calon pemimpin Indonesia untuk lima tahun ke depan, mengingat hajatan terbesar di Indonesia sudah tinggal menghitung bulan saja. Pastikan pemimpin yang terpilih adalah seseorang yang terus menjunjung tinggi integritas dan antikorupsi untuk keberlangsungan negara Indonesia yang lebih baik. Untuk mengetahui lebih banyak mengenai integritas dan sikap antikorupsi yang harus ada pada seorang pemipin, yuk, kunjungi website ACLC KPK.